Menkominfo: 85 Juta Pekerjaan Akan Hilang Karena Adopsi Teknologi
Menkominfo: 85 Juta Pekerjaan Akan Hilang Karena Adopsi Teknologi
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendorong setiap orang untuk terus meningkatkan kualitas dan keterampilan digital. Upaya itu mutlak sejalan proyeksi kuantitas dan tipe pekerjaan baru akibat adopsi teknologi yang menuntut peningkatan keterampilan bidang digital dan soft skills.
“Diproyeksikan dapat terdapat 85 juta pekerjaan lama yang mungkin hilang dan 97 juta pekerjaan baru yang mungkin muncul, ini akibat jatah kerja pada manusia, mesin, dan algoritma,” kata Johnny dikutip berasal dari siaran pers Kementerian Kominfo, Ahad (23/1) https://www.alkisahnews.com/ .
Baca Juga
Menkominfo Nilai MotoGP Mandalika Bakal Jadi Etalase Olahraga Indonesia di Mata Dunia Kemenkominfo Siapkan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di IKN Nusantara Menkominfo: Frekuensi 5G di Indonesia tidak Ganggu Penerbangan
Berdasarkan laporan berasal dari The Future of Jobs berasal dari World Economic Forum, terhadap tahun 2025 dapat terdapat 43 persen pelaku industri yang jalankan reduksi atau pengurangan kuantitas tenaga kerja sebagai konsekuensi berasal dari penerapan integrasi teknologi.
Johnny mengatakan, peningkatan keterampilan digital dan soft skills kudu cocok dengan pertumbuhan teknologi supaya tenaga kerja lebih-lebih generasi muda Indonesia mampu dilaksanakan melalui upskilling dan reskilling.
"Adapun tipe pekerjaan baru yang nampak dan makin meningkat permintaan diantaranya data analyst dan scientist, big data specialist, artificial intelligence plus machine learning specialist, digital marketing plus strategy specialist,” kata Johnny.
Menurutnya, tersedia pula lebih dari satu tipe pekerjaan lain yang dapat berkembang layaknya renewable energy engineers, process automation specialist, internet of things specialist, digital transformation specialist, business services plus administration managers; dan business development professionals.
Ia menegaskan Pemerintah dapat terus mendorong sektor pribadi atau perusahaan swasta di Indonesia berasal dari berbagai bidang untuk pemenuhan keperluan SDM yang sesuai dengan keperluan di jaman depan.
Menurutnya, Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 miliki lima poin penting, keliru satunya pembangunan sumberdaya manusia.
“Disamping pembangunan sumberdaya manusia, Pemerintah termasuk mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengundang investasi seluas-luasnya untuk mengakses lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan APBN yang fokus lepas berasal dari Covid-19 waktu ini,” katanya.
Johnny tunjukkan di tengah tuntutan terhadap peningkatan kualitas SDM dan manajemen talenta, fokus pembangunan SDM termasuk diarahkan untuk meningkatkan kekuatan saing bangsa.
Selain itu, Pemerintah termasuk sudah jalankan pembangunan infrastruktur secara masif, lebih-lebih terhadap periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, memasuki jaman transformasi digital waktu ini, pembangunan infrastruktur digital sudah dan tengah dipercepat oleh Pemerintah dan mitra kerja kudu diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM.
“Pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur digital hanya dapat optimal terkecuali dapat dukungan dengan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia yang termasuk unggul dan berdaya saing. Karena kemajuan dan disrupsi digital yang terjadi secara pesat menuntut kami sekalian untuk terus adaptif dan kemampuan agility, mengubah arah dengan cepat,” katanya.
Komentar
Posting Komentar